BINTANGKELAS- Sebagaimana terbaca dari judul, aku tidak mau-malu untuk mengatakan kalau Ruangguru adalah partner mengajarku. Ruangguru bukanlah kompetitorku sebagai guru, melainkan aplikasi yang melengkapi kemampuanku dalam mengajar. Melalui Ruangguru aku bisa mengeksplorasi persoalan yang dibahas dalam kelas Bahasa Indonesia yang menjadi tanggung jawabku. Ya, aku guru Bahasa Indonesia di sebuah SMA swasta di Yogyakarta, dan Ruangguru membantuku dalam mengeksplorasi materi ajar.
Mungkin ada banyak yang beranggapan kalau materi yang disajikan dalam Ruangguru hanya cocok untuk murid. Hal ini menurutku wajar karena Ruangguru menyajikan materi yang disesuaikan dengan pendidikan Indonesia pada umumnya. Namun, yang patut dicatat adalah cara bagaimana materi itu disampaikan. Materi boleh sama, tetapi cara bisa berbeda-beda.
Nah, sebagai pengajar yang punya selisih usia cukup banyak dengan anak didik, aku ingin tahu bagaimana cara mengajar yang sesuai dengan murid-muridku. Berawal dari itulah kemudian aku menggunakan Ruangbelajar yang merupakan salah satu menu dalam Ruangguru. Dalam Ruangbelajar aku menonton banyak video yang menjelaskan materi dengan cara yang dekat dengan remaja masa kini. Penjelasan tidak terlalu deskriptif, tetapi ilustratif dan atraktif sehingga menarik untuk disimak. Selain itu, contoh-contoh dalam penjelasan juga dekat dengan kehidupan remaja masa kini.
Ruangbelajar kemudian menjadi menu favorit yang kerap aku gunakan untuk mengembangkan penjelasan materi yang akan aku berikan di kelas. Ada banyak video yang disajikan dalam Ruangbelajar. Masing-masing video sudah sesuai dengan materi pembelajaran yang ada di kelas Bahasa Indonesia tingkat SMA. Penjelasan setiap materinya selalu runut dan hampir selalu dimulai dengan sebuah kasus. Misalnya, pada materi tentang pengertian teks eksposisi, kita disuguhi video bagaimana dua orang berebut menjelaskan soal mana yang lebih lucu antara kucing hitam atau kucing cokelat? Dari kasus perdebatan itu kemudian kita dibawa untuk memahami teks eksposisi sampai akhirnya mengerti bahwa selama ini kita menjelaskan sesuatu kepada seseorang biasanya menggunakan teks eksposisi.
Tentu, aku tak meniru cara itu dengan sama persis ketika aku praktik mengajar di kelas. Aku mencari kasus baru. Aku bawa dua buah jeruk lalu meminta dua orang mencobanya dan mengatakan mana jeruk yang enak. Di depan kelas mereka lalu mencoba jeruk itu dan benar muncul perdebatan. Satu murid mengatakan jeruk A enak karena manis, murid satunya mengatakan jeruk B enak karena kecut. Dari kasus itu akhirnya kami belajar soal eksposisi, dan juga pelajaran yang tak mungkin kami dapatkan kalau tak ada praktik mencoba jeruk itu. Bahwa kriteria “enak” antar satu orang dengan orang lain itu berbeda.
Selain diawali dengan kasus, tiap video yang ada juga disertai dengan rangkuman dan kuis. Rangkuman tersebut mampu menguatkan penjelasan yang telah diberikan sebelumnya. Adapun kuisnya menyajikan pertanyaan sekaligus jawaban yang makin membuat kita bisa semakin mendalami materi yang menjadi topik pembahasan. Koleksi pertanyaan kuisnya cukup unik dan ketika aku praktikkan di kelas mampu membuat para murid semakin apresiatif hingga kelas semakin interaktif.
Oh ya, sekadar saran kalau mau menjadikan Ruangguru, terutama Ruangbelajar, sebagai partner mengajar. Jangan menonton video-video dalam Ruangbelajar dengan kepala kosong. Jadi, kita harus baca-baca dulu tentang materi yang akan kita tonton. Tentu saja itu adalah materi yang besok atau lusa akan kita sampaikan di kelas. Kalau sudah mempelajari materi dari buku, baru deh tonton video di Ruangbelajar sesuai dengan topiknya. Saat menonton fokus pada bagaimana cara materi itu disampaikan, bukan pada substansi materinya karena soal substansi sudah kita pelajari sebelumnya. Dengan cara demikian, kita akan terlatih untuk terus mengembangkan cara mengajar yang disesuaikan dengan materi dan kondisi murid.
Selamat mencoba, dan rasakan manfaatnya sebagaimana yang sudah aku alami dan bagikan ini.
Leave a Reply
View Comments